Kebakaran hebat kembali terjadi di kawasan padat penduduk kota metropolis Palembang. Sebelumnya, si jago merah Senin (13/6), sekitar pukul 03.00 WIB, di Jl Radial, Lr Dahlia I, II, III, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil yang menghanguskan 20-an rumah
Nah, kemarin (17/6) sekitar pukul 10.00 WIB, tragedi serupa terjadi di Jl Prajurit Nangyu, Lr Pabrik, RT 05B/02, Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang. Sekitar 18 rumah dan bedeng serta satu musala dilalap si jago merah yang baru berhasil dipadamkan pukul 12.15 WIB.
Petugas PBK mengerahkan 10 unit mobil dan satu unit PBK dari Sungai Musi. Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Menurut Lurah 3-4 Ulu, M Akmal, diperkirakan 47 kepala keluarga (KK) dan 122 jiwa kehilangan tempat tinggal.
“Sementara ini, kerugian belum bisa ditaksir,” kata Akmal di sela-sela mengevakuasi korban kebakaran ke tempat yang lebih aman. Soal penyebab kebakaran, di lapangan berkembang dua versi. Yakni, akibat konsleting atau arus pendek listrik. Ada juga yang menyebut kompor meledak lantaran lupa dimatikan warga. “Kita belum tahu pasti penyebabnya, yang jelas pihak kepolisian sudah turun.”
Berdasarkan data sementara yang dihimpun warga setempat, rumah dan bedeng yang terbakar itu milik H Syamsul, Nazmi, Tajudin, Helmi, Erfendi (dua rumah), dan Asmuni. Lalu, Zulkarnain, Najemi, Jumhur, Hasbulah, Asnadi, Alawi, Najmudin, Bakarudin, Yulia, dan Abu Bakar. Bahkan rumah yang ditempati Ketua RT 05 B, Zulkifl i juga ludes. Para korban kebakaran hanya mampu menyelamatkan pakaian di badan, sementara sebagian besar barang berharga lainnya ikut hangus. Warga yang menjadi korban diungsikan ke beberapa rumah warga dan keluarga terdekat.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Drs Agus Sulistiyono MSi, melalui Kapolsekta SU I Kompol Richard B Pakpahan SIk, mengatakan, pihaknya masih menyelidiki asal api yang menghanguskan rumah warga di pinggiran Sungai Musi itu. “Api berasal dari rumah milik Syamsul. Dugaan sementara akibat arus pendek, tapi penyebabnya pastinya masih diselidiki. Sebagian korban mengungsi ke beberapa rumah warga lainnya dan keluarga terdekat,” kata Richard saat berada di lokasi kejadian kemarin.
Untuk itu, penyelidikan kasus menunggu hasil uji laboratorium forensik. Hasil uji yang dilakukan Unit Labfor Cabang Palembang akan diketahui penyebab kebakaran itu. “Nanti akan ada oleh TKP oleh Unit Labfor Cabang Palembang,” ujar Richard.
Pantauan sumber berita ini (Sumatera Ekspres), kejadian itu membuat panic warga setempat. Mereka berbondong- bondong menyelamatkan sejumlah barang dari amukan api. Warga dibantu satu unit kapal pemadam kebakaran dan sepuluh mobil pemadam kebakaran dari Dinas Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) Kota Palembang berusaha memadamkan api.
Petugas kesulitan memadamkan api karena lokasi kebakaran sulit dijangkau dan kawasan pada penduduk. Kobaran api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 12.30 WIB. Informasi yang dihimpun dari warga, asal api dari rumah yang ditempati H Syamsul. Rumah itu dalam keadaan kosong ditinggal penghuninya. Warga melihat api sudah membesar dan membakar rumah yang terbuat dari papan tersebut. “Awalnya ada asap hitam dan baru tampak kobaran api dari rumah Pak Syamsul,” kata Adam (55).
Mira (35) warga lainnya menuturkan, saat kejadian dirinya sedang mandi di Sungai Musi. Ketika itu api sudah membesar membakar rumah Samsul di lantai dua. “Saya langsung menyelamatkan anak dan tak ada barang yang bisa diselamatkan. Kecuali pakaian yang melekat di badan ini,” kata Mira yang juga menempati bedeng milik H Syamsul.
Kepanikan juga menimpa Ketua RT 5B, Zulkifli. Sebab, rumahnya yang berada di bawah rumah milik H Syamsul juga ikut terbakar. “Saya tadi sedang ke kantor kecamatan. Lagi mengurus KTP dan KK milik warga. Sewaktu dikabari ternyata rumah yang saya tempati sudah terbakar. Saya hanya berpikir bagaimana anak dan istri selamat. Kami belum tahu penyebab kebakaran itu,” ujar Zulkifli yang masih kelihatan panik pascakejadian itu.
Ali, salah satu korban mengaku api berasal dari rumah panggung yang ada di sekitar kebakaran. Sepuluh menit kemudian api membesar dan menghanguskan sebagian rumah milik warga. Sempat mengecil sekitar pukul 11.15 WIB, namun karena tiupan angin cukup kuat akhirnya api kembali membesar.
“Kita tahu saat warga mulai berteriak kebakaran, sebab pagi itu (kemarin, red) warga sedang sibuk bekerja di luar. Sementara yang berhasil kita selamatkan, cuma baju badan. Kalau barang elektronik dan surat-surat berharga hangus,” bebernya. Dia berharap bantuan dari pemerintah. “Paling tidak kita bisa mengurus surat-surat berharga yang sempat terbakar. Sekaligus juga bantuan bahan makanan dan bangunan bagi masyarakat yang memang sangat membutuhkan,” terangnya.
M Thabrani Rizki, camat Seberang Ulu I berjanji memfasilitasi warga yang akan mengurus surat-surat berharga yang hilang saat kebakaran ini. Apalagi data tersebut sangat penting untuk kelanjutan masa depan korban kebakaran. “Kita siap membantu warga tersebut, sehingga mereka bisa kembali mengurus surat-surat berharga yang hilang ataupun hangus terbakar saat kebakaran ini,” jelasnya.
Sementara untuk posko kesehatan dan pengungsi, dikatakannya akan disiapkan untuk masa tanggap bencana dan pemulihan pascabencana. “Untuk tahap awal, posko kesehatan dan posko bantuan korban kebakaran kita dirikan sekitar dua minggu,” terangnya.
Pascakebakaran, sekitar pukul 13.30 WIB, Wakil Wali Kota Palembang H Romi Herton SH MH secara simbolis menyerahkan bantuan dana stimulant bagi korban kebakaran. Yaitu, uang sebesar Rp1 juta/KK serta beras sebanyak 1 karung ukuran 20 kg/KK. “Ini baru tahap awal, insyaallah kita kembali menyalurkan bantuan bagi korban kebakaran ini,” tegasnya.
Namun demikian, dirinya berharap agar masyarakat yang menjadi korban kebakaran untuk lebih sabar dan tabah menghadapi cobaan ini. Dan yakinlah, Pemerintah Kota Palembang tidak akan lepas tangan untuk memperhatikan kondisi masyarakat yang menjadi korban kebakaran. “Kita akan terus memantau kondisi masyarakat, sehingga masyarakat akan selalu diperhatikan masyarakat,” tutupnya.
Gubernur Ir H Alex Noerdin melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel Yulizar Dinoto memberikan bantuan korban kebakaran di Lorong Prajurit Nangyu, RT 05, Kelurahan ¾ Ulu, Kecamatan SU I. Bantuan diserahkan Kepala BPBD Sumsel didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumsel Hj Ratnawati, Koordinator Tagana Sumsel HM Sumarwan, kemarin. Bantuan berupa 50 paket makanan siap saji, 48 bungkus minyak goreng, 144 botol sambal, 144 botol kecap, 180 kaleng sarden, 50 selimut, pakaian SD untuk anak laki-laki 25 stel, pakaian SD untuk anak perempuan 25 stel, family kit berisikan popok, handuk pembalut wanita, dan juga terpal. Bantuan diterima langsung Lurah 3/4 Ulu, M Akmal SH MH.
sumber : sumatera ekspres, 18 juni 2011
foto : Evan Zumarlis, Cakra Mandala
1 komentar:
astaga....
Posting Komentar