Kebutuhan Dana Jadi Rp9 Miliar

Renovasi Stasiun Kertapati Dimulai

Renovasi Stasiun Kereta Api Kertapati sudahdimulai sejak beberapa hari lalu.Tahap awal pengerjaan ruang tunggu penumpang, pagar dan taman. Bagian ini diperkirakan akan membutuhkan waktu pengerjaan yang cukup lama.

“Saat ini yang sedang dikerjakan, membongkar ruang tunggu yang ada, kemudian dilanjutkan dengan memasang paku bumi. Dan nantinya bangunan tersebut dibuat melengkung, untuk atap bangunan menggunakan rangka baja,” kata Manajer Humasda PT Kereta Api Indonesia (persero) Divre III, Jaka Jarkasih diruangannya, kemarin (7/6).

Menurut Jaka, ada sejumlah perubahan dari rencana semula. “Rencana awal renovasi stasiun ini membutuhkan dana sekitar Rp6 miliar, namun karena terjadi peningkatan kualitas stasiun menuju stasiun berkelas internasional anggaran untuk renovasi Stasiun Kertapati meningkat mencapai Rp9 miliar,” katanya. Renovasimencakupruangtunggu penumpang, pagar dan taman, loket tiket dan perkantoran. Pengerjaan renovasi sendiri telah dimulai sejak dua pekan terakhir, dan diharapkan bangunan yang direnovasi tersebut bisa selesai sebelum pembukaan Sea Games XXVI, di Palembang pada November mendatang.

Diakui Jaka, bangunan yang sudah ada kurang memenuhi standar untuk menuju kelas internasional, sehingga perlu renovasi. Selama proses renovasi ini berjalan, penumpang hendaknya bisa memaklumi ketidaknyamanan akibat adanya perbaikan.

“Kita jadwalkan renovasi stasiun bisa selesai tepat waktu, sehingga pada saat pelaksanaan Sea Games, Stasiun Kertapati sudah bisa digunakan oleh warga Sumsel, atlet, ofi sial dan tamu mancanegara untuk menyambangi kota lain di Sumsel,” tutur Jaka.

Burhan (60), penumpang KA Rajabasa yang ditemui mengharapkan, fasilitas pendukung seperti, ruang tunggu penumpang, kamar mandi atau toilet, musholah diperbaiki. Serta ada tempat khusus bagi para lansia dan penyandang cacat. “Selama ini, kita sedikit kesulitan dikarenakan di Stasiun kertapati belum tersedia tempat khusus bagi lansia dan penyandang cacat sebagai stasiun berstandar internasional. Harapannya ini bisa disediakan setelah selesai renovasi,” bebernya.

Sementara itu, fasilitas untuk naik ke atas kereta yang selama ini ada juga perlu ditambah. Begitu juga dengan kursi untuk menunggu keberangkatan ataupun menjemput penumpang baik dari tujuan Tanjung Karang maupun Lubuklinggau.

“Memang ada kursi, tapi jumlahnya masih terbatas. Padahal ini juga demi kenyaman keluarga calon penumpang saat mengantar dan menjemput keluarganya yang naik kereta api,” terang pensiunan anggota Polri ini.

sumber : sumatera ekspres, 8 juni 2011

Posted in: EKONOMI,SOSIAL