Tanggulangi Banjir, Galakkan Program Biopori

Mengurangi terjadinya banjir dibeberapa tempat yang sering terjadi di Kota Palembang, pemerintah kota (pemkot) Palembang melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Palembang berkerja sama dengan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) RI akan menggalakkan program pembuatan biopori tanah. Nantinya, setiap warga akan dihimbau untuk membuat lubang resapan biopori di sekitar pemukiman dan lingkungannya.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Palembang, Apriadi S Busri mengatakan, dampak pembangunan gedung dan jalan, saat ini mengakibatkan tanah tidak lagi bisa berfungsi dengan baik, akibatnya sebagian resapan air mulai berkurang.

Tertutupnya permukaan tanah oleh aspal dan semen membuat air mengalir begitu saja, tidak lagi terserap tanah. Dijelaskan, tanah yang bagus yaitu mengadung tiga komponen yaitu tanah itu sendiri, air dan udara.

”Kalau tidak ada air, tanah jadi kering, berdebu dan mudah rusak karena kehilangan kekuatan,” ungkapnya kemarin. Kondisi tersebut dapat diantisipasi dan ditanggulangi dengan membuat lubang resapan biopori.

Nantinya air yang mengalir ke lubang biopori dapat diserap oleh tanah. Tak hanya itu, jika tidak ada air, lubang biopori tadi dapat diisi sampah yang jika membusuk akan membuat tanah menjadi subur, banyak terdapat cacing tanah.

Sementara itu Guru Besar Bidang Pengembangan Rawa Universitas Sriwijaya (Unsri) Prof Dr Robianto mengatakan, konsep biopori yaitu untuk membantu agar air mudah masuk dan diserap tanah. ”Dengan adanya unsur air, maka tanah akan mempunyai kekuatan,” ungkapnya. Untuk Biopori, jelasnya, masih memungkinkan untuk diterapkan dilokasi seperti lapangan dan tanah. ”Kalau di aspal mungkin tidak bisa lagi. Jadi yang sudah (terlanjur, red) biar saja. Sudah terjadi,” tukasnya.

sumber : bulletinmetropolis.com (wahyu)

Posted in: pemkot,SOSIAL